Mengetahui Adanya GANGGUAN PENDENGARAN
Berikut beberapa ciri-ciri bahwa seseorang terindikasi GANGGUAN PENDENGARAN:
- Ketika menonton televisi, ia membutuhkan volume lebih keras daripada yang lainnya?
- Sering meminta orang untuk mengulang perkataannya?
- Sering mendapat masalah memahami pembicaraan ketika di tempat bising seperti dipinggir jalan yang ramai atau orang lain berbicara pada saat yang bersamaan seperti di rumah makan dan sebagainya?
- Adanya anggota keluarga anda/rekan kerja/teman-teman yang menanyakan “apakah anda mempunyai masalah pendengaran?”.
- Merasa tertekan atau lelah ketika harus berbicara atau mendengar dalam waktu yang lama?
- Merasa perlu duduk dekat pembicara agar dapat mengerti ketika meeting, acara keagamaan, atau ketika makan malam
- Sering mengalami masalah pendengaran dan kesulitan mengerti apa yang orang katakan ketika tidak melihat secara langsung?
- Sering menemukan kesulitan untuk melokalisasi sumber suara?
Setelah
merasa banyak mengalami hal-hal tersebut maka sebaiknya dilakukan tes
untuk mendapatkan kepastian apakah benar terganggu atau tidak. Ada
beberapa metode atau cara yang biasa digunakan untuk melakukan tes
gangguan pendengaran yakni Tes Audiometri, tes Otoskopi, Rinne, Bing dan
Weber, Tes BERA dan Tes ASSR.
Untuk
orang dewasa atau anak-anak berumur 6 tahun keatas dan bisa memberikan
respon maka cukup memadai menggunakan tes Audiometri dan bisa lebih
diyakinkan dengan tes otoskopi, rinne, bing dan weber. Namun untuk
anak-anak yang belum bisa memberikan respon yakni yang belum bisa diajak
untuk bekerja sama memberi tanda, tanggapan atau respon terhadap bunyi
yang ia dengar maka harus menggunakan tes BERA. Sayangnya tes BERA ini
tidak dapat menjelaskan frekuensi atau nada bunyi secara spesifik
sehingga masih kurang jika dijadikan rujukan untuk menggunakan ALAT DENGAR. Maka dianjurkan menggunakan tes ASSR agar lebih spesifik
frekuensi yang di tes sehingga pemasangan ALAT DENGAR bisa lebih baik.
GANGGUAN PENDENGARAN dapat dibagi menjadi 4 (empat) tipe yakni : Konduktif, Sensori-neural, Sentral dan Campuran.
Tipe Konduktif
Tipe
ini GANGGUAN PENDENGARAN yang disebabkan oleh kerusakan/ gangguan pada
organ-organ di telinga luar dan telinga tengah. Beberapa gangguan tipe
ini adalah :
1. Cholesteatoma
Yakni
sejenis tumor yang tumbuh di telinga bagian tengah yang kadang-kadang
menembus gendang telinga menuju telingan bagian luar, biasanya disertai
bau yang tidak enak.
2. Cacat bentuk telinga
Cacat
bentuk telinga ini dapat berwujud atresia (tertutup saluran telinga),
cacat bentuk atau tidak adanya daun telinga, cauliflower ear, tumor,
cysts dan sebaginya.
3. Eksin atau Dermatitis
Kulit pada saluran telinga luar merah dan membengkak disertai rasa gatal dan pedih
4. Gendang Telinga yang pecah atau berlubang
Gendang
telinga pecah atau berlubang dapat disebabkan oleh infeksi, benda
asing, tulang yang patah, suara letupan yang keras, benturan kepala atau
tamparan yang keras pada telinga. Pada kasus pecah gendang telinga ini
dapat disembuhkan dengan teknik operasi yang disebut tympanoplasty atau
myringoplasty.
5. Kotoran telinga, (cerumen atau ear wax) yang menyumbat saluran telinga
Pada
kondisi normal kotoran telinga bisa keluar sendiri, namun kadang
kotoran ini tidak bisa keluar sendiri lalu mengguumpal hingga menutup
saluran telinga dan mengganggu pendengaran bahkan penderita bisa tidak
mendengar sama sekali.
6. Otitis Media (Surppurative)
Ini
adalah infeksi pada telinga bagian tengah yang biasanya disebabkan oleh
bakteri pada saat penderita sakit infeksi pernafasan atau demam.
7. Non Surppurative Otitis Media
Penyakit
atau GANGGUAN PENDENGARAN ini berupa cairan yang terdapat pada telinga
bagian tengah atau Eustachian tube namun tidak mengandung bakteri
melainkan hanya serum atau mucus.
8. Aero Otitis Media
Aero
otitis media merupakan cairan pada telinga tengah atau eutachian tube
akibat Eustachian tube tidak membuka sebagaimana mestinya misalnya saat
menyelam atau seudah perjalanan pesawat udara atau karena demam.
9. Otosclerosis
Merupakan
penyakit yang menyebabkan pengapuran pada dinding ruangan telinga
bagian tengah, pengapuran ini mengeras dan akan menyebabkan stapes yang
menempel pada oval window menjadi keras. Biasanya hal ini juga disertai
tinnitus (telinga berdengin atau berisik). Penyakit atau GANGGUAN
PENDENGARAN ini dapat disembuhkan dengan fenestration, stapes
mobilization, dan stapedectomy (penggantian stapes dengan stapes tiruan
berupa plastic atau baja yang ditempel gelfoam).
Tipe Sensori-Neural
Tipe
ini merupakan GANGGUAN PENDENGARAN karena kerusakan pada telinga bagian
dalam atau pada syaraf pendengaran. Hal ini juga biasa disebut nerve loss atau perceptive loss yang pada umumnya menyebabkan penderita kehilangan kepekaan pada frekuensi tinggi dan kesulitan dalam hal speech discrimination (kesulitan dalam membedakan ucapan) serta cendrung berbicara dengan keras. Tipe
ini berbeda dengan tipe konduktif yang biasanya bisa ditangani secara
medis dengan pengobatan atau operasi. Tipe Sensori-Neural justru sangat
sulit hingga tidak memungkinkan untuk disembuhkan secara medis. Bahkan
terkadang tidak dapat ditanggulangi dengan amplifikasi suara sekeras
apapun karena tingkat kerusakan organ of corti yang sangat parah.
Pada tipe ini ada beberapa macam GANGGUAN PENDENGARAN :
1. Recruitment
GANGGUAN
PENDENGARAN yang hanya mampu mendengarkan suara dengan intensitas
sedang, suara agak keras sedikit saja sudah tertahankan lagi oleh
penderita gangguan ini.
2. Presbycusis
Merupakan
GANGGUAN PENDENGARAN yang dialami oleh orang-orang lanjut usia.
Gangguan ini ada 4 jenis yakni sensorik (sel-sel rambut berkurang),
neural (sel-sel neuron pada cochlea dan jaras audiotorik berkurang),
jenis metabolic (fotensial mikrofonik berkurang) dan jenis mekanik
(membrane basilaris yang kaku)
3. Tinnitus
Telinga yang berdengung atau suara yang berfrekuensi tinggi
4. Toksin, racun dan obat-obatan
Toksin
yang dapat mengganggu pendengaran berasal dari penyakit seperti batuk
rejan, measles, influenza, scarlet, mumps, meningitis dan encephalitis.
Adapun obat-obat yang dapat menggangu pendengaran diantaranya quinine,
streptomycin, neomycin dan kanamycin.
5. Tipe congenital
Yakni
GANGGUAN PENDENGARAN bawaan sejak lahir bisa karena penyakit turunan
atau sebab lain seperti infeksi (seperti German-measles atau influenza)
yang diderita ibunya saat kandungannya masih berusia muda.
6. Syndrome Meniere
Ciri-ciri
GANGGUAN PENDENGARAN ini perpaduan antara pusing, tinnitus dan hilang
pendengaran, biasanya disebut juga endolymphatic hydrops. Penyebab
gangguan ini belum dapat diketahui secara tepat.
7. Acoustic Trauma
Yakni trauma akibat suara yang amat keras atau suara keras yang terus menerus terdengar dalam jangka waktu yang lama.
8. Aphasia
Yakni gangguan dalam menangkap bahasa.
Tipe Central-Deafness
GANGGUAN
PENDENGARAN ini disebut juga central auditory disorder,
central-dysacusis atau receptive-aphasia bukan merupakan gangguan yang
terjadi pada bagian-bagian telinga melainkan disebabkan kerusakan yang
terjadi pada otak atau branstem karena tumor, abscess,
brain-hemmorrhage, dsb.
Tipe Campur
Yakni
GANGGUAN PENDENGARAN pada dua bagian telinga dan atau central sekaligus
telinga bagian luar, tengah, bagian dalam dan otak atau branstem.
Disari dari Buku Basic of Audiometry and Hearing Aid Fitting dan berbagai sumber.
Perlu KONSULTASI, KUNJUNGAN KE RUMAH hubungi kami :
0852 6826 7816 (Mirzon)
0857 1970 9698 (Dede)
0813 8289 6572 (Nurdin)
282F5301 PIN BB
Office : Margonda Raya No.1 D
Telp. 021 9829 1331
Depok Jawa Barat